Ubuntu Klik!


Live your computing life. With Ubuntu.   
Audacious, Lightweight Music Player dengan Dua Interface
diposkan oleh Inoe pada 21 Januari 2012, 15:48 WIB
Banyak sekali pemutar musik yang tersedia untuk Ubuntu. Namun, di samping fiturnya yang mumpuni, Banshee, pemutar musik default bawaan Ubuntu untuk versi 11.04 dan 11.10, terlalu memakan resource komputer. Sebagaimana yang saya tulis di entri sebelumnya, saya lebih memilih untuk menggunakan Rhythmbox sebagai default music player. Untuk versi 12.04 Precise Pangolin mendatang, Ubuntu akan kembali menggunakan Rhythmbox sebagai default. Namun, jika ingin yang lebih ringan lagi, banyak pilihan lain tersedia. Dalam tulisan kali ini, yang akan kita bahas adalah Audacious.


Perbandingan Konsumsi Resource Audacious, Rhythmbox, dan Banshee

Tampilan

Audacious memiliki keunikan dalam hal interface-nya. Kita bisa memilih untuk menggunakan tampilan native Ubuntu (GTK Interface), sehingga Audacious akan tampil alami dengan tampilan dan tema sebagaimana aplikasi lain, atau menggunakan tampilan ala Winamp Classic.


Audacious dengan GTK Interface

Tampilan default Audacious adalah GTK Interface. Untuk mengganti interface-nya, dari Menu Bar, pilih menu View > Interface > Winamp Classic Interface.


Audacious dengan Winamp Classic Interface

Dalam tampilan ini, menu yang semula ada di Menu Bar dapat kita akses dengan meng-klik kanan pada bagian tertentu pada Audacious. Audacious dengan interface ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Player, Equalizer, dan Playlist Editor, yang ketiganya bisa diatur ingin ditampilkan atau tidak, dengan meng-klik kanan pada jendela Player Audacious. Menu yang muncul ketika mengklik kanan bagian tertentu akan berbeda dengan bagian lain.
Untuk mengubah tampilan Audacious menjadi GTK Interface dari mode ini, klik kanan pada jendela Player, pilih View > Interface > GTK Interface.

Mengubah Skin

Skin Audacious dapat diubah dengan meng-klik kanan pada jendela Player dan pilih Preferences. Pada bagian Skinned Interface, kita bisa mengatur skin dan font yang kita pakai. Untuk menambahkan skin, kita perlu meng-copy skin (bisa dalam format *.wsz maupun folder hasil ekstract-an) ke folder konfigurasi Audacious. Dari Home Folder kita, tekan Ctrl+H untuk menampilkan hidden files. Masuk ke folder .local/share/audacious/Skins/, dan copy file yang dimaksud.


Audacious Preferences dan Folder Skin Audacious

Fitur

Fitur lain yang menjadikan Audacious music player yang handal adalah efek output suara dan equalizer yang keduanya bisa diakses dari menu yang tersedia. Efek-efek yang ditawarkan Audacious adalah:
- Crystallizer,
- Dynamic Range Compressor,
- Echo,
- Extra Stereo,
- Ladspa Host,
- SndStretch,
- Voice Removal,
- Sample Rate Converter, dan
- Crossfade.
Audacious juga memiliki banyak plugin, yang bisa diakses dari bagian Plugins pada jendela Audacious Preferences.

Homepage Audacious adalah http://audacious-media-player.org.
Audacious dapat diinstal melalui Ubuntu Software Center, atau, klik tombol di bawah ini:

Komentar (2)
diposkan pada 15 Agustus 2021, 17:38 WIB
<a href=https://cialiswwshop.com/>generic cialis online</a>
SOLanevob
diposkan pada 08 Maret 2024, 01:21 WIB
Tulis Komentar
Masukkan kode angka yang terlihat ke dalam input di bawah ini.
 kode
 Nama (wajib)
 E-mail (wajib)
 Website/Blog

Beri tahu via e-mail jika ada komentar baru untuk entri ini.
© 2010-2024 Inoe.
Ubuntu Klik! adalah blog tentang Ubuntu Operating System, yang terutama difokuskan pada Graphical User Interface (GUI) experience.
Ubuntu and Ubuntu logo are trademarks of Canonical, Ltd.